Mengapa Sebastian Vettel Tak Tergoda Kembali ke F1 Meski Pembalap Senior Bertahan?

Fernando Alonso, 43 Tahun dan Nico Hulkenberg, 37 Tahun Masih Balapan di F1: Sebastian Vettel Enggak Minat Comeback Nih?


SUPERONELIGA - Dunia Formula 1 terus menjadi saksi ketahanan luar biasa dari beberapa pembalap veteran. Sebut saja Fernando Alonso yang masih aktif berlaga bersama Aston Martin Aramco F1 Team di usia 43 tahun, atau Nico Hulkenberg yang baru-baru ini menorehkan podium di Silverstone pada usia 37 tahun.


Kehadiran mereka menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang mutlak di lintasan balap jet darat. Namun, di tengah fenomena ini, pertanyaan besar muncul mengenai Sebastian Vettel, juara dunia empat kali yang kini berusia 38 tahun. Apakah ia merasa tergoda untuk kembali, melihat para koleganya masih berjaya?


Konsistensi Pensiun: Bukan Anti-Senior, Tapi Pro-Regenerasi

Dengan catatan impresif 122 podium, 53 kemenangan, dan empat gelar juara dunia F1 bersama Red Bull Racing, statistik Sebastian Vettel memang tak terbantahkan.

Baca juga : Daftar Pemain Suwon Hyundai Hillstate Musim 2025-2026, Amunisi Baru Jahstice Yauchi dan Kari Geissberger

Namun, sejak mengakhiri kariernya di Grand Prix Abu Dhabi 2022, pembalap asal Jerman ini menunjukkan sikap tegas: tidak ada niat untuk kembali.


Dalam wawancaranya dengan Auto, Motor and Sport, Vettel menegaskan bahwa fase Formula 1 dalam hidupnya telah usai. Baginya, penting untuk memberi kesempatan kepada generasi baru.


Ia bahkan melihat hal ini sebagai sebuah proses alami, di mana banyak perubahan terjadi dengan hadirnya para rookie.

Baca juga : Resep Mee Goreng Mamak, Sajian Mie Goreng Gurih khas Malaysia

Vettel juga menjelaskan bahwa keputusannya ini bukan karena "anti" terhadap pembalap senior yang masih berkompetisi, melainkan murni untuk mendukung regenerasi dan memberikan ruang bagi talenta muda untuk bersinar.


Antusiasme Baru di Lintasan Berbeda: Balap Ketahanan

Meskipun pintu F1 tertutup rapat, bukan berarti Sebastian Vettel sepenuhnya meninggalkan dunia balap. Ia kini mulai melirik ajang balap ketahanan, seperti Kejuaraan Dunia Balap Ketahanan (WEC) dan balapan legendaris 24 Hours of Le Mans.


Sebelumnya, Vettel mengakui bahwa balap ketahanan tidak terlalu menarik baginya karena sudut pandang individualisnya sebagai pembalap. Namun, kini perspektifnya telah berubah drastis.

Baca juga : Nokia E6 QWERTY KEY BOARD Lengkap Spesifikasi, Ponsel Nokia Dengan Desain Unik Cocok Untuk Kaum Muda-Mudi di Massanya

Ia menemukan daya tarik dalam nuansa tim, berbagi mobil, dan membuat kompromi, yang merupakan esensi dari balap ketahanan. Transformasi pandangan ini membuka babak baru dalam karier balapnya, di mana ia bisa mengeksplorasi tantangan yang berbeda tanpa harus kembali ke hiruk pikuk Formula 1.


Dengan demikian, sementara nama-nama veteran seperti Alonso dan Hulkenberg terus menuliskan kisah mereka di Formula 1, Sebastian Vettel memilih jalannya sendiri. Keputusannya bukan karena kehilangan kecepatan atau performa, melainkan pilihan sadar untuk transisi dan memberikan ruang bagi masa depan.


Ia menunjukkan bahwa ada lebih banyak hal di dunia balap selain F1, dan menemukan kegembiraan baru dalam balap ketahanan yang mengedepankan kolaborasi tim. Ini adalah bukti kematangan seorang juara yang tahu kapan harus menutup satu bab dan membuka babak lain yang sama-sama menantang dan memuaskan.

Posting Komentar

Jangan lupa beri komentar positif untuk artikel ini

Lebih baru Lebih lama