:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4144164/original/053371500_1662090027-000_32HF2BG.jpg)
Meskipun telah melakukan belanja besar di bursa transfer musim panas ini, Liverpool masih berpeluang mendapatkan Alexander Isak dari Newcastle United.
Hal ini dikonfirmasi oleh pakar keuangan sepak bola, Kieran Maguire, kepada BBC.
Maguire menjelaskan bahwa Liverpool, yang telah menghabiskan lebih dari 170 juta poundsterling (sekitar Rp 3,7 triliun), masih leluasa secara finansial dan memenuhi aturan Profit and Sustainability Rules (PSR) Premier League yang membatasi kerugian klub maksimal 105 juta poundsterling dalam tiga tahun.
Maguire menekankan bahwa Liverpool merupakan klub yang sangat cerdas dalam hal keuangan.
Dalam tiga tahun terakhir, mereka termasuk klub yang paling hemat di antara enam klub besar Inggris, hanya menghabiskan sekitar 325 juta poundsterling, termasuk biaya transfer Florian Wirtz.
Selain itu, pembayaran transfer biasanya dilakukan secara bertahap, sehingga dampaknya terhadap laporan keuangan tahunan dapat ditekan.
Keinginan Liverpool untuk mendapatkan Isak, yang mencetak 62 gol dari 109 laga bersama Newcastle, memang sangat kuat.
Namun, jika negosiasi dengan Newcastle gagal, Liverpool telah menyiapkan beberapa alternatif penyerang lain untuk memperkuat lini depan mereka di musim 2025/2026.
Meskipun telah mendatangkan pemain seperti Milos Kerkez, Jeremie Frimpong, dan Florian Wirtz, dan meraih gelar Premier League musim lalu, ambisi Liverpool untuk tetap kompetitif masih sangat tinggi.
Secara singkat, Liverpool, dengan manajemen keuangan yang baik dan struktur pembayaran transfer yang terencana, memiliki ruang anggaran yang cukup untuk merekrut pemain top seperti Alexander Isak, meskipun sudah melakukan investasi besar di bursa transfer sebelumnya.